Cekcok Soal Tanaman Bayam, Pria di Morowali Tebas Rekannya hingga Luka Parah
MOROWALI, SPOTSATU.COM – Polisi menangkap seorang pria berinisial HS (42) setelah melakukan penganiayaan menggunakan parang terhadap rekannya, YH (56), di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Peristiwa ini dipicu oleh perdebatan terkait tanaman bayam yang menguning. Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka parah di bagian leher, pipi, dan tangan.
Kapolsek Bahodopi, Ipda Muhammad Iqbal, menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi saat pelaku dan korban berdiskusi mengenai masalah tanaman bayam yang menguning. Diskusi tersebut memanas hingga akhirnya berujung pada kekerasan.
“Mereka membahas permasalahan tanaman bayam yang menguning. Kemudian situasi mendadak memanas dan saksi mendengar keributan tersebut,” kata Iqbal, Sabtu (28/12/2024).
Dalam situasi yang semakin tegang, pelaku tiba-tiba mengeluarkan sebilah parang dan menebas korban. Akibatnya, korban mengalami luka serius di beberapa bagian tubuhnya.
“Akibat serangan itu korban mengalami luka di bagian leher, pipi, dan tangan. Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit oleh warga,” tambahnya.
Pelaku sempat berusaha melarikan diri, tetapi berhasil ditangkap oleh polisi tidak lama setelah kejadian. Warga sempat mencoba melerai keributan, namun pelaku tetap melakukan tindakan kekerasan.
“Kejadian itu sempat dilerai oleh warga, tapi saat ini pelaku sudah kita amankan untuk proses hukum lebih lanjut,” ujar Iqbal.
Saat ini, pelaku HS telah diamankan di Polsek Bahodopi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Polisi akan mendalami motif dan detail kejadian untuk melanjutkan proses hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kapolsek Bahodopi mengimbau masyarakat agar menyelesaikan permasalahan dengan cara damai dan tidak menggunakan kekerasan. Insiden ini menjadi pengingat pentingnya pengendalian emosi dalam situasi konflik, sekecil apa pun persoalannya.
“Kami berharap masyarakat dapat mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan masalah dan tidak mengambil tindakan main hakim sendiri,” pungkas Ipda Iqbal.
Tinggalkan Balasan