Deretan Kasus Mandek di Palopo, Sekjend Gerakan AMPO Soroti Kinerja Polisi
PALOPO, SPOTSATU.COM – Sejumlah kasus besar di Kota Palopo hingga kini belum dituntaskan kepolisian. Mulai dari dugaan korupsi, pelecehan seksual, hingga pencemaran nama baik yang dilaporkan langsung oleh Wali Kota Palopo Naili Trisal, masih menggantung tanpa kejelasan.
Sekretaris Jendral Gerakan Anak Muda Palopo, Arzad, yang juga merupakan wartawan di media lokal Palopo, menilai kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar terhadap keseriusan aparat dalam bekerja.
“Harusnya polisi fokus dulu menuntaskan kasus-kasus yang jelas-jelas menjadi sorotan publik, bukan sibuk dengan seremoni atau pencitraan belaka,” kata Arzad, Minggu (24/8/2025).
Kasus yang paling mencuri perhatian adalah dugaan pemerkosaan siswi SMP pada 2023 yang terhenti setelah laporan dicabut keluarga korban, padahal kasus perkosaan termasuk delik biasa. Selain itu, kasus korupsi SPPD fiktif DPRD Palopo dan pengadaan mobil sampah juga belum menemui ujung, meski sudah lama dalam tahap penyidikan.
“Sudah terlalu lama kasus korupsi dan pelecehan dibiarkan tanpa kepastian. Ini jelas menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum,” tegasnya.
Dia (Arzad) juga menyoroti laporan pencemaran nama baik yang diajukan Wali Kota Palopo Naili Trisal. Laporan yang sempat mencuat saat momentum politik itu hingga kini belum ada perkembangan.
“Kalau laporan seorang wali kota saja tidak jelas progresnya, bagaimana nasib laporan rakyat biasa? Rasa keadilan seakan hanya jadi slogan,” tuturnya.
Ia menambahkan, media membutuhkan kejelasan perkembangan hukum agar bisa menyajikan informasi yang benar kepada masyarakat. Tanpa update resmi, publik hanya digiring dalam ketidakpastian.
“Yang dibutuhkan adalah update perkara, supaya masyarakat tahu sejauh mana kasus diselesaikan. Itu jauh lebih penting ketimbang acara silaturahmi seremonial,” pungkasnya.


Tinggalkan Balasan