SPOTSATU.COM

Informasi Mencerahkan

BADAR Tegaskan Tak Ada Bayaran di Balik Demo DPRD Palopo

PALOPO, SPOTSATU.COM – Barisan dari Rakyat (BADAR) menepis tudingan adanya massa bayaran dalam aksi demonstrasi di DPRD Kota Palopo. Tudingan itu sebelumnya disampaikan pihak kepolisian kepada media, berdasarkan keterangan pelaku yang diamankan, yang menyebut ada peserta aksi menerima uang Rp400 ribu.

Jenderal Lapangan (Jendlap) Aksi, Dirga Saputra, menegaskan tudingan tersebut tidak benar. Ia menuturkan aksi yang dilakukan merupakan bentuk akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap kinerja wakil rakyat, bukan karena iming-iming materi.

“Kehadiran kami di DPRD Palopo adalah akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap kinerja wakil rakyat. Aksi ini tidak didasarkan pada iming-iming materi ataupun kepentingan transaksional,” kata Dirga dalam keterangan tertulis, Kamis (4/9/2025).

Menurut Dirga, isu pembayaran Rp400 ribu hanyalah upaya menggiring opini publik. Ia menilai narasi tersebut sengaja diciptakan untuk melemahkan perjuangan mahasiswa dan menggeser fokus tuntutan aksi.

“Tuduhan adanya pembayaran Rp400 ribu hanyalah penggiringan opini yang menyesatkan. Narasi ini jelas bertujuan melemahkan perjuangan dan menggeser fokus dari substansi tuntutan rakyat kepada isu yang tidak terbukti,” tegasnya.

Dirga mendesak DPRD dan aparat untuk membuka ruang dialog, bukan membungkam aspirasi rakyat dengan label negatif. Ia menilai tuduhan sepihak tanpa bukti hanya mencederai nilai-nilai demokrasi.

“Alih-alih membungkam aspirasi rakyat dengan framing ‘perusuh bayaran’, seharusnya DPRD dan aparat membuka ruang dialog yang sehat,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa mahasiswa, pemuda, dan masyarakat yang tergabung dalam BADAR memiliki sejarah panjang memperjuangkan keadilan di Palopo. Menurutnya, DPRD harus mendengar suara rakyat agar situasi tidak semakin memanas.

“Perjuangan kami belum berakhir. Apabila DPRD Palopo tetap tuli terhadap jeritan rakyat, maka jangan salahkan bila gelombang perlawanan akan semakin besar dan tak terbendung,” tandasnya.

Sebelumnya, Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi, sebelumnya menyebut salah satu pelaku yang diamankan, Fangki (25), mengaku diajak seorang mahasiswa dan dijanjikan bayaran Rp 400 ribu untuk ikut aksi.

“Fangki mengakui perbuatannya bahwa yang mengajak ia ikut demo ialah Egi yang berkuliah di Politeknik Dewantara Kota Palopo dan dijanjikan uang sebanyak Rp 400 ribu,” kata Supriadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini