SPOTSATU.COM

Informasi Mencerahkan

Menuju Taman Nasional, Gunung Latimojong Dapat Dukungan Pemkab Luwu

LUWU, SPOTSATU.COM – Bupati Luwu, H. Patahuddin, S.Ag, menerima kunjungan Tim KPH Latimojong bersama perwakilan BKSDA, DLH, BPKH, DPRD Luwu, serta lembaga pemerhati lingkungan di ruang kerjanya, Rabu (21/5/2025). Kunjungan ini membahas usulan penetapan Gunung Latimojong sebagai Taman Nasional.

Gunung Latimojong merupakan gunung tertinggi di Sulawesi Selatan dengan ketinggian 3.478 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini membentang dari selatan ke utara, dan berada di wilayah strategis yang berbatasan dengan Kabupaten Luwu, Enrekang, Tana Toraja, dan Sidenreng Rappang. Letaknya yang berada di jantung Pulau Sulawesi menjadikannya bagian dari Seven Summits Indonesia, sebagai gunung tertinggi kelima di tanah air.

Dalam pertemuan tersebut, Tim KPH Latimojong menyerahkan hasil pemaparan rencana kawasan Taman Nasional kepada Bupati. Usulan ini mencakup area seluas 8.300 hektare di wilayah Kabupaten Luwu, yang merupakan hutan lindung dan berada di luar konsesi tambang PT Masmindo Dwi Area (MDA) serta wilayah Perhutanan Sosial (PS).

Bupati Luwu menyambut positif rencana tersebut. Menurutnya, langkah ini penting demi menjaga kelestarian flora dan fauna endemik di Gunung Latimojong, yang juga merupakan ikon alam dan budaya masyarakat Luwu.

“Gunung Latimojong memiliki ekosistem yang kaya, seperti anoa, rusa, tarsius, babi hutan, julang sulawesi, hingga elang sulawesi. Semua ini harus dijaga. Bila dijadikan Taman Nasional, kelestarian akan lebih terjamin,” ujar Bupati.

Namun, Bupati juga menegaskan pentingnya menghindari tumpang tindih dengan aktivitas vital yang sudah berlangsung di kawasan tersebut.

Ia berharap, bila usulan diterima pemerintah pusat, maka pusat administrasi atau kantor pengelola Taman Nasional dapat dipusatkan di wilayah Kabupaten Luwu, mengingat hubungan historis dan geografis yang kuat antara Latimojong dan Luwu.

“Gunung Latimojong bukan hanya berada dalam wilayah kami, tapi juga menjadi bagian dari identitas daerah. Bahkan, ada satu kecamatan bernama Kecamatan Latimojong yang berdiri di sekitarnya,” tambahnya.

Dalam audiensi tersebut, tim teknis juga melakukan diskusi pemetaan. Beberapa wilayah pemukiman dan jalan yang tercakup dalam peta awal diusulkan untuk dikeluarkan dari rencana kawasan taman nasional, melalui proses overlay dengan peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Luwu.

Gunung Latimojong, yang dijuluki sebagai “Atap Sulawesi”, tidak hanya kaya akan keanekaragaman hayati, tetapi juga menyimpan potensi alam seperti sungai, air terjun, serta komoditas perkebunan seperti kopi, lada, kakao, dan cengkeh. Selain itu, wilayah ini juga mengandung mineral berharga seperti emas, timah, stainless, hingga uranium.

Selain nilai ekologis dan ekonominya, kawasan Pegunungan Latimojong juga memiliki nilai budaya tinggi dengan keberadaan adat istiadat dan seni lokal yang menjadi daya tarik wisata alam dan budaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini