Musrenbang RKPD 2026, Bupati Luwu Soroti Persoalan Sampah dan Mitigasi Bencana
LUWU, SPOTSATU.COM – Bupati Luwu, H. Patahudding, menekankan pentingnya penanganan sampah dan mitigasi bencana dalam pembangunan daerah. Hal ini disampaikannya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Luwu Tahun Anggaran 2026 di Aula Bappelitbangda.
Dalam sambutannya, pada Rabu (26/3/2025), Patahudding menegaskan bahwa persoalan sampah harus menjadi perhatian serius semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan perusahaan yang beroperasi di Luwu. Menurutnya, sampah tidak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan tetapi juga berkontribusi terhadap bencana seperti banjir.
“Persoalan sampah harus kita tangani secara serius, dan gerakan ini harus dimulai dari desa. Kita tidak bisa bekerja sendiri,” ujarnya.
Ia pun meminta peran serta perusahaan yang beroperasi di Luwu, seperti PT Masmindo Dwi Area dan PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS), serta instansi vertikal untuk berkontribusi dalam upaya penanganan sampah.
“Kami ingin mewujudkan Luwu yang bebas sampah dengan melibatkan seluruh elemen, termasuk perusahaan dan masyarakat,” tambahnya.
Kabupaten Luwu menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Produksi sampah yang terus meningkat, ditambah dengan keterbatasan sarana dan prasarana pengelolaan, menjadi permasalahan yang perlu segera ditangani.
Sampah yang tidak terkelola dengan baik berpotensi menyumbat drainase, mencemari sungai, serta meningkatkan risiko banjir di berbagai wilayah. Bencana banjir sendiri menjadi permasalahan tahunan di Luwu. Selain curah hujan tinggi dan kondisi geografis yang rawan, penumpukan sampah di saluran air juga memperparah banjir di beberapa titik.
Bupati Patahudding menegaskan bahwa mitigasi bencana akan menjadi salah satu prioritas utama dalam pemerintahannya bersama Wakil Bupati Muhammad Dhevy Bijak Pawindu.
“Kita tidak ingin setiap hujan deras, masyarakat harus menghadapi genangan air dan banjir. Ini harus kita atasi dengan langkah konkret,” tegasnya.
Sebagai upaya penanganan banjir, Pemerintah Kabupaten Luwu berencana mengalokasikan anggaran sekitar Rp 5 miliar untuk pengadaan satu unit ekskavator amfibi. Alat ini akan digunakan untuk pengerukan sedimentasi di sungai dan drainase guna mengurangi risiko banjir.
Namun, Bupati Patahudding mengakui bahwa keterbatasan anggaran akibat efisiensi dari pemerintah pusat menjadi tantangan dalam merealisasikan berbagai program pembangunan.
Meski demikian, pihaknya terus berupaya mencari sumber pendanaan lain, termasuk dari bantuan pemerintah pusat maupun sektor swasta.
“Kita tengah menghadapi efisiensi anggaran, tetapi kita akan mencari solusi agar program prioritas tetap berjalan. Baru-baru ini, kita juga mendapatkan bantuan sembako dari anggota DPR sebanyak dua kali, dan akan ada bantuan tahap ketiga dalam waktu dekat,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, PT Masmindo Dwi Area dan PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) diharapkan turut berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Luwu, termasuk dalam pengelolaan lingkungan dan penanggulangan bencana.
“Kedua perusahaan ini telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah melalui keterlibatan langsung dalam program pembangunan berkelanjutan,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan